Articles
18 Documents
Search results for
, issue
"Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016"
:
18 Documents
clear
TINDAKAN KEKERASAN SEORANG GURU TERHADAP SISWA DALAM DUNIA PENDIDIKAN
M. Lutfi, Muhaini dan
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Guru yang baik adalah seseorang yang bisa mengajar sekaligusjuga dapat mendidik siswanya. Dengan kemampuan untukmengajar dan mendidik secara baik, akan dihasilkan nantinyaanak-anak yang tidak hanya pandai secara intelektual namun,juga secara akhlak atau budi pekerti dan keimanan. Padaakhirnya akan menghasilkan regenerasi penerus yang arih danbijaksana. Kasus perilaku kekerasan dalam pendidikan jugabervariasi: pertama, kategori ringan, langsung selesai di tempatdan tidak menimbulkan kekerasan susulan atau aksi balasdendam oleh si korban. Untuk kekerasan dalam klasifikasi iniperlu dilihat terlebih dahulu, apakah kasusnya selesai secaraintern di sekolah dan tidak diekspos oleh media massa ataukahtidak selesai dan diekspos oleh media massa. Kedua, kategorisedang namun tetap diselesaikan oleh pihak sekolah denganbantuan aparat, dan ketiga, kategori berat yang terjadi di luarsekolah dan mengarah pada tindak kriminal serta ditangani olehaparat kepolisian atau pengadilan.
PENINGKATAN MUTU BAHASA ARAB MALALUI PELATIHAN PENGUASAAN KOSA KATA DI PRODI PBA IAIN LANGSA
Sabri, Hatta
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Banyak mahasiswa mengalami kesulitan memahami pelajaranbahasa Arab. Kesulitan ini umumnya terlihat dariketidakmampuan para mahasiswa dalam menulis danberkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab dalamperkuliahan. Ironisnya problematika tersebut bukan saja dialamioleh mahasiswa yang bukan jurusan atau prodi pendidikanBahasa Arab, bahkan mahasiswa yang bergelut dengan allughahal-arabiyah ini, yang berada pada jurusan pendidikanBahasa Arab, merekalah yang sering mengalami problem dalamberbahasa. Problema tersebut, juga didasari oleh minim danlemahnya kemampuan mahasiswa terhadap penguasaan danpunggunaan kosa kata.Tulisan sederhana ini mendeskripsikanupaya peningkatan mutu pembelajaran bahasa Arab melaluipelatihan dan pembelajaran berbasis kosa kata di Prodi PBAIAIN Langsa
PERGULATAN PEMIKIRAN ISLAM DI ACEH
Syafieh, Syafieh
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Typology thinking of Islamic society organizations in Aceh thereare three types including the first typology of traditional Islamicthought. Community organizations are included in the thinking oftraditional Islam in Aceh is 1) HUDA (Associationof AcehneseDayah Ulama), 2) MUNA (Majelis Ulama Nanggroe AcehDarussalam), 3) NU (Nahdlatul Ulama), and 4) Al-Wasliyah,second, typologies of thought Modern Islam represented byMuhammadiyah, and the third, the typology of fundamentalistIslamic thought. Fundamentalist Islamic Thought in Aceh isrepresented by 1) Hizb ut-Tahrir Indonesia (HTI) 2) The IslamicDefenders Front (FPI). However provide a typology oftraditional Islam, modern Islam, and Islamic fundamentalistIslam to the community organizations in Aceh is irrelevantbecause the organasasi movement today is beyond thedichotomous typology.
SUSTAINABILITY UMMAT: GELIAT PESANTREN DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT ACEH
Mauloeddin Afna, Ahmad Fauzi dan
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini untuk menginvestigasi peranan pesantren (Dayah)Nurul Iman Cot Girek-Aceh Utara, dalam membangunkemandirian ekonomi masyarakat Aceh melalui program agrarisdalam kegiatan extrakurikulum. Penelitian ini mengupas tentangusaha program agraris dayah untuk mendukung pemamfaatanlahan potensial daerah Kec. Cot Girek, Aceh Utara untukdijadikan sebagai lahan pertanian, peternakan, perkebunan dantambak ikan air tawar yang produktif. Program extrakurikulumagraris ini dirancang dalam pelatihan soft-skill untuk para santri.Penelitian ini membagi dua demensi objek penelitan; demensipertama adalah objek yang bersifat internal dari dayah, dandemensi selanjutnya adalah masyarakat yang berada disekitarlingkungan dayah, yaitu; masyarakat yang merasakan dampaklangsung dari program extrakurikuler agraris. Hasil penelitianmengindikasikan bahwa; demensi internal menunjukkan programdayah berhasil menjadi salah satu sektor income positif unitusaha, dan kompetensi santri disamping Ilmu Agama.Selanjutnya, demensi ekternal, dari hasil survey menunjukkanbahwa program dayah sangat membantu masyarakat dari segipemahaman pendidikan agama Islam, pengolahan danpemamfaatan lahan dari segi agraris, dan interaksi sosial denganpendapingan kelompok tani.
EPISTOMOLOGI HERMENEUTIKA HADIS FAZLUR RAHMAN: REFLEKSI TERHADAP KAJIAN PENDEKATA HADIS
muhazir, Muhazir
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Studies on hermeneutics tradition has developed very rapidly. Onthe way, many approaches made by some Muslim intellectuals toget the real message of the hadith. Depth study of hadith is notonly perpetrated by the Muslim intellectuals, even orentalismegroups participating in the assessment of the tradition with adifferent purpose. Studies of Hadith orentalis much studied bypeople in a variety of disciplines, they are trying to put forwardnew theories in order analysis hadits. They think is Prophetictraditions that have experienced the purity of the text forintervention after the prophets death.
ÙÙ
ØØ© Ø¥Ù٠اÙعÙ
Ù ÙÙ Ùظر ÙÙسÙØ© اÙأخÙاÙ
Khalil, Ahmad
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Aktivitas kehidupan yang diwujudkan dengan tindakan-tindakan tertentu seperti belajar dan bekerja ataupun apa saja adalah keniscayaan yang tidak bisa ditinggalkan oleh siapapun (manusia) bahkan apapun (hewan) selama ia masih ingin atau punya naluri untuk disebut sebagai makhluk hidup. Namun satu hal yang membedakan aktivitas manusia di segala aspek dengan makhluk hidup lain di alam ini, yaitu akal budi yang terwakili oleh tindakan berpikir sebelum bertindak.Meskipun kehidupan meniscayakan aktivitas, tetapi sebagai konsekuensi atas eksistensia kemanusiaannya, semua perbuatan manusia seyogyanya didahului oleh aktivitas dalam yaitu thinking atau imalul fikr . Dengan mengaktifkan pikiran orang akan menguasai perbuatannya dan dengan penguasaan atas perbuatan akan berdampak pada pengendalian atas kebiasaan keseharian di mana ia kemudian dapat membentuk masa depan atau nasibnya. Dalam pandangan etika Islam, perbuatan yang baik belum tentu sebagai suatu kebaikan, karena ia tergantung pada proses sebelumnya yaitu niat. Oleh karena itu, sebelum bertindak, orang seharusnya bisa meninggalkan niat yang dikotori oleh godaan nafsu demi mendapatkan nilai kebaikan.
MAQASHID AL-SYARIâAH DALAM PENCATATAN PERKAWINAN DI INDONESIA
Nasir, Muhammad
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Persoalan pencatatan nikah bagi masyarakat muslim di Indonesia, terus menjadi agenda diskusi di kalangan pemerintah, akademisi, ulama dan masyarakat tentang kedudukannya dalam hukum perkawinan. Jika ditelusuri dari referensi-referensi klasik dari pandangan ulama mazhab, pencatatan nikah tidak ditemukan. Akan tetapi jika ditelusuri dari ketentuan perundang-undang yang berlaku di Indonesia, maka pencatatan nikah tersebut menjadi kewajiban melalui perintah Undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan serta Kompilasi Hukum Islam (KHI). Hal ini menjadi persoalan tersendiri dalam penerapannya bagi masyarakat yang sangat kuat memegang fikih mazhab. Artikel ini, mencoba menengahi persoalan tersebut dengan menawarkan teori Maqashid al-Syariâah sebagai pisau analisisnya, sehingga terlihat sejauhmana ketentuan pencatatan nikah yang diatur menurut peraturan perundang-undangan tersebut dapat diklaim sebagai produk hukum Islam secara metodologis.
DARI TALCOTT PARSON UNTUK MENJADI MAHASISWA IDEALDI PERGURUAN TINGGI IAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA
Astri Venia Razi, Syamsul Rizal dan
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Masyarakat mengangap Mahasiswa sebagai seseorang yangberpendidikan dan memiliki moral yang baik, lebih dari itumahasiswa juga dianggap sebagai kaum elitenya pemuda.Untuk menyandang kata âMahasiswaâ memang mudah. Namuntidak mudah untuk dapat menyandang âMahasiswa idealâ.Mahasiswa ideal bukan saja hanya mempunyai tugas belajardiperguruan tinggi, tetapi Mahasiswa ideal ialah mahasiswayang mampu menjadi agent of change bagi perguruan tinggi,lingkungan dan masyarakatnya. IAIN Zawiyah cotkala Langsamemiliki Mahasiswa-mahasiswa ideal, namun tak dapatdipungkiri bahwa masih banyak juga terdapat mahasiswa yangtidak ideal. Untuk mewujudkan keidealan tersebut mahasiswadituntut untuk memiliki kemampuan hard skill dan soft skill,tanpa kedua kemampuan tersebut mahasiswa tidak mampumengembangkan sayapnya untuk mejadi ideal. Mahasiswa idealdalam tulisan ini akan dikaji melalui teori Talcot Parson.Parson mengatakan bahwa untuk mencapai tingkat idealMahasiswa harus menjalankan fungsinya dalam AGIL , Yaitu(Adaption, Goal Attaiment, Integration, dan Lattern PatternMaitenance ) mahasiswa yang tidak memakai konsep AGILakan menjadi disfungsi dan tak ideal.
PERKEMBANGAN PESANTREN DARI TRADISIONAL KE MODERN
Rambe, Saparuddin
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua asli Indonesia.Pada awalnya pesantren ini memakai sistem pendidikantradisional, dari kurikulum, metode, sampai kepada sistempendidikannya. Seiring perkembangan zaman pesantren yangdikenal dengan sistem pembelajaran tradisionalnya, dianggaptidak mampu lagi menghadapi perkembangan zaman. Untukmenjawabnya pesantren melakukan perubahan-perubahan yangdalam skala terbatas untuk menjamin keberlangsungan danketahanan pendidikan yang diselenggarakannya. Perubahan darisistem pendidikan salafiah menjadi khalafiyah. Pesantrenkhalafiyah (modern) yang mengadopsi sistem madrasah atausekolah yang memasukkan pelajaran umum dalam kurikulummadrasah yang dikembangkan, atau pesantren yangmenyelenggarakan tipe sekolah-sekolah umum.
PERGULATAN PEMIKIRAN ISLAM DI ACEH
Syafieh, Syafieh
At-Tafkir Vol 9 No 2 (2016): Vol. 9 No 2 Desember 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Typology thinking of Islamic society organizations in Aceh thereare three types including the first typology of traditional Islamicthought. Community organizations are included in the thinking oftraditional Islam in Aceh is 1) HUDA (Associationof AcehneseDayah Ulama), 2) MUNA (Majelis Ulama Nanggroe AcehDarussalam), 3) NU (Nahdlatul Ulama), and 4) Al-Wasliyah,second, typologies of thought Modern Islam represented byMuhammadiyah, and the third, the typology of fundamentalistIslamic thought. Fundamentalist Islamic Thought in Aceh isrepresented by 1) Hizb ut-Tahrir Indonesia (HTI) 2) The IslamicDefenders Front (FPI). However provide a typology oftraditional Islam, modern Islam, and Islamic fundamentalistIslam to the community organizations in Aceh is irrelevantbecause the organasasi movement today is beyond thedichotomous typology.